Autotranslate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Minggu, 23 Maret 2014

Kopi Josss…Wuah maut…..!!


Malam ini sangat cerah,tidak ada mendung dan otomatis tidak hujan…, untuk relaxasi enaknya jalan-jalan.

Baru terlintas di pikiran saya untuk mampir di tempat yang cocok untuk menikmati suasana Jogjakarta diwaktu malam, maklum dari pagi sampai menjelang surup kita masih berjuang untuk puasa dan berjuang melawan kemiskinan.
Akhir dari pemikiran tertuju pada angkringan di utara caket stasiun tugu.
Dengan mengendarai motor yang bensinnya sudah mulai rest alias mau habis kutancap gas dan langsung parkir diseberang jalan angkringan.

“Ngunjuk Nopo Mas ?”, sebuah sapaan hangat membuatku untuk memilih menu untuk minum…hmm..hmm, “Kopi Josss Mawon..” jawabku.



Beberapa saat kemudian sambil menunggu kopi joss datang tanganku dengan trampil mengambil piring plastik kecil untuk tempat gorengan.

“Wusss…Jossss” itulah yang terdengar di telingaku..dan kuliah gelas blimbing besar seperti gunung Merapi yang mengeluarkan asap dan belerang…..

Kopi Joss,…sebuah minuman yang menurutku sangat nikmat dan sarat dengan falsafah jawa yang simple.

Sebelum anda berpikir jauh tentang kopi josss, sebagai informasi bahwa kopi joss bukanlah minuman instan seperti suplemen penambah energi dan gairah seperti yang diiklankan di TV, tetapi adalah secangkir kopi pahit ( tergantung pesanan) yang dalam kondisi masih panas di “celupi” bara areng panas …dan otomatis setelah masuk gelas akan terdengan suara “….jossssssss”.

Nah..apakah falsafah dari kopi josss, mari kita ulas satu persatu.

Ditilik dari tempatnya, kopi joss lebih pas untuk dinikmati di lingkungan yang sederhana, dengan gelas dan lepek yang sederhana, walaupun tidak ada yang melarang kalau kopi joss dinikmati di café atau hotel berbintang, tapi rasanya berbeda karena kondisi kesederhaannya yang tidak kita dapatkan. Jadi intinya kopi joss adalah lambang kesederhaan masyarakat Jogja.

Ditinjau dari rasa dan manfaatnya, kopi joss memiliki rasa yang lebih sepet..ya..gara-gara ada arengnya. Dalam kondisi yang panas ternyata kopi josss masih bisa memadamkan bara areng yang panas dan tetap menjadi kopi yang siiip…dan rasanya malah lebih nikmat.
Falsafah dasar kopi pun telah banyak dikenal sebagai sebuah proses pengendalian diri dan perjuangan yang hebat dimana biji kopi dikeringkan dan dibakar justru lebih berkhasiat, yang lebih aneh lagi kopi yang sudah dimakan luwak…wis dipangan luwak…terus dikeluarkan lewat “bolongan bokong” nya luwak..lho malah dikumpulkan dan dibuat serbuk kopi dan katanya lebih enak…wuahhh hebat tenan. Akhir cerita segelas kopi mampu memadamkan bara api areng dengan pengertian bahwa segalas kopi adalah kekuatan stabil yang mampu meredam masalah yang dihadapi dan tetap dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Khasiat dari kopi joss,..lha ini jangan ditanya lagi sudah banyak yang tahu to?
Selain dapat menghilangkan rasa kantuk kopi joss pun mampu mengobati sakit kembung dan diare, hal itu dikarenakan adanya campuran areng yang dapat berfungsi sebagai norit yang dapat meredakan kembung dan diare.
Jadi kopi joss mempunyai falsafah mengobati kondisi yang sulit dalam situasi yang sulit, terutama disaat krisis tanggal tua seperti ini.

Singkatnya kopi josss sehat, manfaat dan berkhasiat.

Tak terasa di angkringan yang mulai rame karena habis sholat taraweh semakin banyak yang mencari camilan,….anda pasti bertanya “lha..sing nulis opo ra sholat taraweh po..?,…sabar dulu nanti kita tarawehnya malam..biar khusu’..he..he..

Oke …itulah beberapa falsafah kopi joss menurut saya, tapi ngomong-ngomong kopi joss yang saya pesan sudah datang, njenengan mau pesan apa mas ..? (red)

sumber gambar :
http://numpanglewat.wordpress.com/ngangkring/

sumber tulisan :
etnic jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kopi Josss…Wuah maut…..!! | wisata, kuliner, dan berita khas jogjakarta