Autotranslate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Minggu, 23 Maret 2014

ANGKRINGAN ...ajang demokrasi kaum Urban

" Angkringan adalah sebuah tempat nongkrong kaum urban yang sekarang beralih fungsi bukan hanya tempat nongkrong tetapi juga tempat menggali inspirasi dan ide-ide yang spektakuler untuk diungkapkan".

Menikmati kehidupan malam di Jogja tidak lengkap rasanya tanpa nongkrong di Angkringan.
Dalam bahasa jawa angkringan berasal dari kata "nangkring" atau duduk nongkrong sambil "nyantai" (santai), di beberapa kota di jawa angkringan mempunyai nama  varian yang unik misalnya di Solo dan sekitarnya angkringan biasa disebut dengan "hik", belum jelas dari mana asal kata hik tersebut, tetapi pada hakekatnya sama yaitu duduk nongkrong sambil menikmati menu sederhana. 



Sego Kucing
Sebuah menu wajib yang ada diangkringan, sego kucing berasal dari sebuah equalisasi dari sekepal nasi "gereh"/pindang ikan yang di"sajikan" untuk makan binatang piaraan, kucing. 

Wedang 
Dalam kategori wedang ini termasuk minuman panas berupa :
- Wedang Jahe dan variannya  yaitu susu jahe dan teh jahe
- Wedang Teh  dan variannya yaitu lemon tea panas
- Kopi dan variannya yaitu kopi susu dan kopi joss (kopi jos sebenarnya kopi biasa tetapi dalam penyajiannya ditambahi dengan bara areng panas dan ketika dimasukkan segelas kopi maka bunyinya "...jooossss..." , maka jadilah kopi joss, dengan khasiat menyembuhkan sakit perut dan kembung. 
Masih dalam kategori wedang tetapi dingin berupa :
- Es Teh
- Es Jahe
- Es Susu Jahe
Di beberapa angkringan juga menyediakan minuman dingin dan panas instan.
Lauk Pauk tambahan
Jangan harap ada spesial lauk atau lawuh yang spketakuler diangkringan, tetapi lawuh disini cukup membuat perut klenger.  Beberapa menu favorit lawuh :
- Gorengan
- Ndas Pitik
- Cakar
- Sate usus dan sate ati
- Sate telur puyuh dan lain-lain
Semua lawuh dapat disajikan dalam bentuk aslinya alias baceman dan bakar...

Jam kerja angkringan sangat fleksibel yaitu sampai dengan dagangan habis, bahkan terkadang  setelah dagangan habis, bakul angkring harus siap-siap jual kuping alias menjadi pendengar setia dari para pembeli yang ndableg ndak mau pulang walaupun camilannya sudah habis...( wah..purik dongg..) 


Mencoba menikmati kehidupan dengan cara yang sederhana dan "sumeleh" itulah sebenarnya esensi dari angkringan.
Terkadang diangkringan juga menjadi ajang debat para politisi "kagol" yang dengan lantang mencoba menyemangati dan mengamati kehidupan politik negara saat ini...lha...ini yang terkadang njelehi..tapi sudahlah inilah dunia angringan. Dunia yang tidak akan pernah mengalami resesi dan krisis, sebuah dunia yang "nyantai","optimis" dan "sederhana".


Anda punya tempat favorit untuk "ngangkring"?
Kirimkan komentar anda untuk berbagi dengan yang lain. (Red)



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANGKRINGAN ...ajang demokrasi kaum Urban | wisata, kuliner, dan berita khas jogjakarta